Produk UMKM Catat Transaksi USD 13,86 Juta

Selasa 15 Apr 2025 - 22:48 WIB
Reporter : Sumarlin
Editor : Sumarlin

BACA JUGA:Pebalap Binaan Astra Honda Berebut Top 3 di ATC Qatar

“Di  tengah  tantangan  dan  ketidakpastian  perekonomian  global,  Kemendag  akan  terus  berupaya menciptakan peluang transaksi dagang untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia. Kami berusaha untuk meningkatkan   ekspor   melalui   berbagai   strategi,   termasuk membuka pasar   baru   dan   perluasan pemanfaatan perjanjian dagang,” kata Puntodewi.

Kemendag menjalankan promosi produk Indonesia ke luar negeri melalui perwakilan perdagangan RI di luar negeri. Para  perwakilan  perdagangan yang  terdiri  atas  Atase  Perdagangan,  Konsul Perdagangan,  dan Indonesian  Trade  Promotion  Center  (ITPC),  memegang  peran  strategis  dalam  memfasilitasi  pertemuan antara pelaku UMKM dan buyer di luar negeri.

Pada periode Januari-Februari 2025, total ekspor nonmigas Indonesia tercatat sebesar USD 41,18 miliar, atau  naik 10,86 persen  dibandingkan  periode  yang  sama  pada  2024.  

Beberapa  produk  utama  ekspor nonmigas dengan nilai tertinggi pada periode tersebut, antara lain, bahan bakar mineral (HS 27) sebesar USD 5,46 miliar, lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar USD 5,08 miliar, besi dan baja (HS 72) sebesar  USD 4,11 miliar,  dan  mesin  dan  perlengkapan  elektrik  lainnya  (HS  85) USD 2,63 miliar.

Pangsa utama  ekspor  nonmigas  Indonesia  pada  periode  tersebut,  yaitu  Tiongkok,  Amerika  Serikat, India, dan Jepang dengan total nilai mencapai USD 18,78 miliar.

Puntodewi juga menjelaskan, pada Maret 2025, kegiatan business  matching mencatatkan nilai pemesanan pembelian sebesar USD  5,09  juta.  Nilai  transaksi  ini  terdiri  atas  pemesanan pembelian sebesarUSD  563 ribu dan potensi transaksi USD 4,53 juta.

BACA JUGA:Ada Indikasi Oknum LLAJ Urus HGB PKL Terminal di Pasar Kepahiang

BACA JUGA:Bantuan Sambungan Listrik Gratis untuk Warga Miskin Berlanjut, Tahun Ini Kuotanya 230 Sambungan Baru

Pemesanan pembelian berasal dari Jepang untuk produk camilan kacang, minuman herbal dari daun kelor, buah  beku  kering,  pasta  ubi  beku,  keripik  tempe, dan  gerabah  dengan  nilai USD 489  ribu. Selain  itu, pemesanan pembelian juga datang dari Arab Saudi untuk produk tempe dan kecap senilai USD 73 ribu.

Pada periode  tersebut,  telah  terlaksana  73 kegiatan business  matching yang  terdiri  atas  54 sesi pitching dan 19 pertemuan dengan buyer.

Business matching Maret 2025 diikuti 138 UMKM. Produk-produk yang diikutsertakan, antara lain, produk pertanian, tepung porang, bahan baku utama pembuatan sabun (soap noodle),  rumah  kayu  untuk sanggraloka (challete),  furnitur,  rempah-rempah,  kosmetik  dan  perawatan kulit, produk perikanan, kopi, produk herbal, makanan olahan, santan, dan sarang burung walet.

“Selama  Maret  2025,  kegiatan business  matching berhasil  mempertemukan pelaku  UMKM  Indonesia dengan lebih dari 19 buyeryang berasal dari 15 negara mitra dagang,” kata Puntodewi.

Business   matching Maret   2025   juga   melibatkan   18   pembina   UMKM   dalam   mendampingi   dan merekomendasikan UMKM binaan. Beberapa di antaranya, yaitu Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia  (BRI),  Lembaga  Pembiayaan  Ekspor  Indonesia  (LPEI),  PT  Asuransi  Asei  Indonesia  (ASEI),  PT Pelabuhan  Indonesia  Persero  (Pelindo),  Departemen  Ekonomi  dan  Keuangan  Syariah  Bank  Indonesia  (BI Desk), UMKM go Export, Bank Jatim, Bank Syariah Indonesia (BSI), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan Export Center.

Kategori :