BENGKULU, KORANRB.ID – Pekan kedua April, harga cabai merah mulai melambung tinggi.
Penyebabnya, terjadinya kekurangan pengiriman stok cabai dari sejumlah daerah ke Kota Bengkulu.
Berdasarkan pantauan RB, Selasa 15 April 2025, di Pasar Tradisional Panorama, harga cabai merah kini dijual seharga Rp60 ribu/Kilogram (Kg), meningkat dengan selisih Rp30 ribu/Kg jika dibandingkan dengan pertama April 2025 kemarin.
Dikatakan salah satu pedagang cabai merah, Harianto, saat ini terjadi kekurangan stok cabai merah akibat tidak masuknya cabai merah dari berbagai daerah.
BACA JUGA:2 Saksi Ahli Beberkan Asal KN Tipikor BUMDes Sinar Mulya
Stok cabai merah di Kota Bengkulu biasanya didatangkan dari Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang, dan daerah luar Provinsi Bengkulu, seperti Lampung, Jambi serta daerah sentral lainnya.
“Kemarin stok lagi banjir sudah hamping 1 minggu cabai tidak masuk, kalau kata agen yang ngirim ada beberapa daerah yang panennya kurang maksimal sehingga tidak bisa mengirim keluar daerah, jadi tidak sampai kesini,” katanya.
Harianto menerangkan, sudah masuk 3 hari ia menjual cabai merah dengan harga tersebut.
Sementara untuk harga cabai rawit mengalami hal serupa, ia jual dengan harga Rp70 ribu/Kg naik dengan selisih Rp10 ribu dibandingkan awal April kemarin.
BACA JUGA:Tidak Dispesialkan, Rohidin Sekamar dengan Tahanan Kasus Narkoba, KPK Pasang Kamera di Ruang Sidang
“Kalau cabai rawit ini karena memang stoknya masih banyak jadi naiknya tidak begitu signifikan,” terangnya.
Kondisi tersebut tentunya membuat sejumlah pembeli mengeluhkan mahalnya harga cabai merah tersebut.
Seperti dikeluhkan salah satu pemilik rumah makan di Kelurahan Panorama, Asri.
Dia mengatakan naiknya harga cabai tersebut akan membuat tipis untung dari dagangannya.
BACA JUGA:Dinas Perpustakaan Gelar Lomba Video Literasi