Serangan Virus Ngorok Mulai Melandai, Peternakan Tetap Diminta Waspada

Jumat 11 Apr 2025 - 22:49 WIB
Reporter : Rusman Afrizal
Editor : Ade Haryanto

BINTUHAN, KORANRB.ID - Sempat mengganas sejak awal tahun sampai dengan sebelum masuk bulan puasa, sekarang penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) yang menyerang ternak sapi dan kerbau milik warga Kabupaten Kaur mulai melandai.

Sebelumnya, kasus masih menyebar di wilayah Kecamatan Kaur Selatan, Tetap, Kaur Tengah hingga Tanjung Kemuning. 

Namun sekarang pantauan dari Dinas Pertanian Kaur melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, kasus ngorok hanya tercatat ada di Kecamatan Tetap.

Meskipun demikian, para peternak yang mempunyai sapi dan kerbau diminta untuk terus waspada sebab penyakit ngorok bisa saja menyebar dengan sangat cepat seperti yang telah terjadi sebelum-sebelumnya. 

BACA JUGA:Hingga April 2025, Dinkes Lebong Baru Temukan 4 Kasus DBD

Para peternak masih terus disarankan untuk mengurung hewan ternak milik mereka, sampai dengan kasus ngorok benar-benar nihil.

"Untuk saat ini kasus ngorok mulai melandai, hanya tercatat di Kecamatan Tetap namun masyarakat diminta untuk terus waspada," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Kaur drh. Rakhmad Fajar.

Dijelaskannya, sejak tahun 2024 yang lalu sampai dengan saat ini total sudah ada sebanyak 445 ekor ternak baik itu sapi ataupun kerbau milik warga Kabupaten Kaur yang mengidap penyakit ngorok.

Dimana 90 persen diantara ternak tersebut mati, baik itu disembelih hingga yang mati tanpa sepengetahuan pemiliknya.

BACA JUGA:Bupati Gusril Pausi Minta Jurnalis Satukan Visi Majukan Kabupaten Kaur

Kerugian para peternak akibat wabah penyakit ngorok ini ditaksir sudah mencapai miliaran rupiah.

Yang mana jika dipukul rata ternak yang mati tersebut dihargai Rp10 juta per ekornya, sedangkan kebanyakan ternak yang mati adalah ternak umur dewasa yang harganya jika sehat bisa mencapai belasan juta rupiah.

"Jumlah kasus susah sekitar 445 ekor lebih ternak, yang kerugiannya sudah mencapai miliaran rupiah," ujar Rakhmad.

Dirinya mengimbau agar masyarakat Kaur yang mempunyai ternak sapi maupun kerbau untuk sementara agar dikandangkan terlebih dahulu.

BACA JUGA:Sesuai Prediksi, Wings Air Berhenti Layani Penerbangan ke Bandara Mukomuko

Kategori :