BENGKULU, KORANRB.ID- Populasi sempidan-merah melayu dengan nama ilmiahnya Lophura erythrophthalma, menjadi perhatian serius bagi para konservasionis dan peneliti.
Terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan populasi mereka antara lain adalah kehilangan habitat akibat deforestasi, perburuan liar dan perdagangan satwa.
Habitat alami sempidan merah melayu, yang biasanya berupa hutan tropis dan semak belukar, semakin menyusut karena aktivitas manusia seperti penebangan pohon dan konversi lahan untuk pertanian.
BACA JUGA:Terancam Punah! Berikut 5 Spesies Burung Gagak Endemik Indonesia
Selain itu, sempidan-merah melayu juga rentan terhadap perubahan iklim yang dapat mempengaruhi ketersediaan makanan dan kondisi lingkungan tempat mereka hidup.
Sempidan merah melayu adalah burung yang lebih suka tinggal di lantai hutan.
Sehingga perubahan dalam struktur hutan dapat berdampak langsung pada keberadaan mereka.
Upaya konservasi untuk melindungi sempidan-merah melayu dan habitatnya sangat penting.
BACA JUGA:Eksotis! Berikut 3 Fakta Burung Rangkong
Hal ini termasuk perlindungan area hutan yang tersisa, penegakan hukum terhadap perburuan dan perdagangan ilegal, serta program pemulihan habitat.
Edukasi masyarakat lokal tentang pentingnya melestarikan spesies ini juga merupakan langkah penting untuk memastikan keberlangsungan hidup sempidan-merah melayu di alam liar.
Yuk, simak 5 fakta sempidan merah melayu, yang telah dirangkum koranrb.id, berikut ini:
1. Persebaran
BACA JUGA:Menilik 5 Burung yang Tidak Membangun Sarang
Dikutip dari laman Data Zone by Bird Life, sempidan merah melayu adalah burung yang menarik dan memiliki keunikan tersendiri.