Pertengkaran antar anggota kelompok bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti persaingan untuk sumber daya atau dominasi sosial.
Selain itu, tingkat kanibalisme yang tinggi terhadap anak-anak tikus kesturi juga menjadi perhatian.
Dalam situasi di mana populasi kelompok terlalu banyak, maka induk tikus kesturi merasa terpaksa untuk mengusir atau bahkan mengorbankan anak-anak mereka demi menjaga keseimbangan dan kelangsungan hidup kelompok.
4. Sistem reproduksi
BACA JUGA:Beracun! Berikut 6 Fakta Unik Tikus Air Eurasia
Dikutip dari laman Animalia, musim kawin yang berlangsung antara Maret hingga Agustus memberikan kesempatan bagi tikus kesturi untuk berkembang biak dengan optimal.
Sebagai hewan monogami, tikus kesturi membentuk ikatan dengan pasangan dalam kelompok, yang membantu menjaga stabilitas sosial dan genetik.
Betina tikus kesturi memiliki kemampuan untuk melahirkan hingga tiga kali dalam setahun, dengan setiap kelahiran menghasilkan rata-rata 5 - 10 anak.
Masa kehamilan yang singkat, kurang dari satu bulan, memungkinkan populasi mereka berkembang pesat.
Setelah lahir, anak tikus kesturi dapat mulai hidup mandiri dalam waktu satu bulan.
BACA JUGA:Hewan Nokturnal Tak Butuh Minum! Berikut 5 Fakta Unik Tikus Kanguru
5. Status konservasi
Dikutip dari laman Live Science, tikus kesturi dan biwara memang memiliki kesamaan dalam hal kemampuan arsitektur, meskipun mereka adalah spesies yang berbeda.
Tikus kesturi, yang dikenal dengan kemampuan membangun sarang yang kompleks, sering kali menciptakan struktur yang dapat melindungi mereka dari predator dan cuaca ekstrem.
Biasanya sarang ini terbuat dari bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar mereka, seperti rumput dan dedaunan.
Di sisi lain, biwara, atau lebih dikenal sebagai beaver, juga dikenal sebagai arsitek alam yang ulung.