Berbeda dengan moluska, yang memiliki cangkang yang tumbuh seiring waktu, kepiting harus secara teratur mengganti cangkangnya untuk mengakomodasi pertumbuhannya.
Proses ini juga memerlukan energi yang cukup besar dan dapat membuat kepiting rentan terhadap ancaman selama periode transisi.
BACA JUGA:Inilah Fakta Monyet Ekor Panjang Pemakan Kepiting
Selain itu, molting juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti suhu dan ketersediaan makanan.
2. Lobster
Dikutip dari laman Wild Explained, lobster merupakan hewan invertebrata yang termasuk dalam kelompok krustasea.
Lobster memiliki ciri khas berupa kerangka luar yang keras atau cangkang.
Adapun proses pergantian cangkang, yang dikenal sebagai molting, adalah bagian penting dari siklus hidup lobster.
BACA JUGA:Seharga Motor Second, Ini 6 Alasan Kenapa Harga Kepiting Alaska Begitu Mahal!
Selama proses ini, lobster akan melepaskan cangkangnya yang lama dan menggantinya dengan yang baru.
Salah satu fitur unik dari lobster adalah cara mereka mempersiapkan diri untuk molting.
Sebelum melepaskan cangkang, maka lobster akan mengonsumsi banyak air.
Proses ini membantu mereka untuk mengembangkan tubuh dan memaksa cangkang yang lama untuk terbuka.
Selain itu, molting adalah proses yang memerlukan banyak energi.
BACA JUGA:Berperan Penting dalam Ekosistem Laut! Berikut 5 Fakta Unik Kepiting Kelp
Sehingga konsumsi air juga berperan dalam menyediakan energi yang dibutuhkan.