Selain itu, efisiensi sistem reproduksi ratu semut juga menjadi salah satu faktor kunci dalam keberhasilan koloni semut.
Adapun salah satu aspek menarik dari reproduksi semut adalah kemampuan ratu untuk menyimpan sperma.
Setelah melakukan perkawinan dengan beberapa semut jantan, maka ratu semut dapat menyimpan sperma tersebut dalam organ khusus yang disebut spermatheca.
Dengan cara ini, maka ratu bisa terus menghasilkan telur selama bertahun-tahun tanpa perlu kawin lagi.
BACA JUGA:Mamalia Raksasa! Berikut 5 Fakta Unik Giant Anteater, Pemakan Semut
Hal ini bisa memberikan keuntungan besar bagi koloni, karena ratu bisa fokus pada produksi telur dan menjaga stabilitas koloni tanpa terganggu oleh kebutuhan untuk mencari pasangan.
Dalam kondisi yang optimal, ratu semut bisa menghasilkan ribuan telur setiap hari.
3. Berawal dari semut biasa
Dikutip dari laman Animalia, ratu semut berasal dari larva yang sama dengan semut pekerja.
Namun demikian, perbedaan dalam perlakuan dan nutrisi yang diberikan kepada larva tersebut sangat menentukan perannya di dalam koloni.
BACA JUGA:Mitos Tangan Kaki Seringkali Kesemutan Adalah Gejala Stroke, Ini Penjelasannya
Larva yang dipilih untuk menjadi calon ratu biasanya mendapatkan makanan yang lebih kaya nutrisi, seperti jeli royal.
Hal tersebut bisa membantu calon ratu tumbuh lebih besar dan lebih kuat.
Setelah mencapai tahap dewasa, maka calon ratu akan melakukan penerbangan kawin, di mana ia akan terbang bersama jantan untuk melakukan perkawinan.
Setelah kawin, maka ratu semut akan mencari lokasi yang cocok untuk mendirikan koloni baru.
Pada saat itu, ia akan melepaskan sayapnya, menandakan bahwa ia telah beralih dari fase calon ratu menjadi ratu sejati.