"Saya itu orangnya ingin serba cepat, maka dari itu semuanya harus berlari mengikuti saya dari belakang, sudah tidak zamannya lagi ASN bersantai-santai.
Misal jika saya ingin berkunjung ke kementerian dan saya meminta bahan pembahasan, maka saya minta bahan tersebut harus jadi secepatnya.
Karena proses ingin bertemu pejabat di pusat itu susah," tegas Bupati saat memberikan arahan di halaman Kantor Bupati Seluma.
Bupati pun menegaskan bahwa tidak akan tebang pilih dalam menindak ASN, apabila tidak siap ikut "berlari" maka sanksi tegas akan menanti.
BACA JUGA:Pembebasan Lahan Pembangunan SUTET Tinggal Tiga Lokasi Lagi
Salah satu contohnya dalam program penerbitan akta kematian yang ditargetkan Bupati harus rampung dalam 1 hingga 3 hari setelah ada warga Seluma meninggal,
Jika nantinya ditemukan ada pejabat yang tidak kooperatif dalam memberikan pelayanan ke masyarakat, maka siap-siap untuk dicopot dari jabatan.
"Misalnya dari Dinas Dukcapil mengatakan bahwa ada hambatan dari Camat setempat mengenai pengurusan akta kematian. Camat tersebut akan kita copot jika memang benar tidak berkomitmen," tegas Bupati.
Bupati juga menyinggung mengenai ASN yang berpolitik praktis saat Pilkada 2024 lalu, ia mengimbau agar hal tersebut diakhiri dan tidak ada lagi 01 dan 02.
BACA JUGA:Siswi Kelas 6 SD Jadi Korban Asusila, Tersangka Diringkus Polisi
Sejak dilantik oleh Presiden RI artinya ia bersama Gustianto lah yang akan menjadi pemimpin Kabupaten Seluma 5 tahun kedepan.
"Hilangkanlah politik karena bapak ibu merupakan ASN, mari bersama saya bekerja secara profesional lagi," pungkas Bupati Teddy.
Dalam apel akbar perdana ini, Bupati Teddy tampak didampingi Wakil Bupati, Drs. Gustianto, Sekretaris Daerah (Sekda) Seluma, H. Hadianto, Asisten / Staff Ahli, pejabat eselon II, III, IV dan ratusan ASN lingkungan Pemkab Seluma.