KORANRB.ID – Sejak menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Selatan periode 2021-2025, kepemimpinan Gusnan Mulyadi dan Rifai Tajudin belum mampu mengakomodir kebutuhan pertanian masyarakat Bengkulu Selatan secara maksimal. Masih banyak petani mengeluhkan masalah pupuk.
Pertanian menjadi salah satu mata pencarian warga Bengkulu Selatan. Mayoritas warga Bengkulu Selatan merupakan petani padi, sawit, jagung hingga kopi.
Bengkulu Selatan memiliki lahan pertanian yang merata di 11 kecamatan. Paling luas saat ini adalah kelapa sawit yang tersebar hampir di 142 desa. Lalu disusul dengan padi yang dinilai masih menjadi andalan petani setiap tahun. Akan tetapi hasil padi tersebut hanya maksimal setahun dua kali panen.
BACA JUGA:Tindak Tegas Pelaku Tawuran dan Balap Liar, Polres Tingkatkan Pengawasan Selama Ramadan
Masyarakat petani masih mengeluhkan hasil panen yang belum maksimal. Hal ini disebabkan komoditas pertanian tersebut masih sangat membutuhkan asupan pupuk. Tapi Bengkulu Selatan selalu kekurangan pupuk.
Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi selalu merespon atas keluhan para petani tersebut. Bahkan setiap program bujian dusun di desa-desa. Namun solusi yang diberikan Bupati belum diterima petani. Sebab solusi tersebut hanya mendorong petani membeli pupuk non subsidi.
“Bandingkan hasil pakai pupuk subsidi dan non subsidi pasti hasilnya lebih baik non subsidi,” kata Gusnan.
Hanya saja Gusnan mengakui bahwa harga pupuk non subsidi jauh lebih mahal dibandingkan dengan pupuk subsidi. Untuk pupuk subsidi sampai kapanpun Gusnan memastikan pemerintah tidak akan sanggup mencukupi seluruh kebutuhan petani.
BACA JUGA:KPHP Belum Terima Informasi Lanjutan Penyelidikan Hutan jadi Kebun Sawit
“Kami sarankan agar mulai menggunakan pupuk non subsidi,” ujar Gusnan.
Solusi lainnya yang ditawarkan Gusnan pada para petani adalah memanfaatkan sisa pertanian seperti batang jerami, jagung agar dapat dijadikan pupuk. Namun selama ini ia menilai petani Bengkulu Selatan belum inovatif seperti petani daerah lain.
“Kita bisa lihat daerah lain, petani lain lebih sukses awalnya sama seperti kita,” ujarnya.
Sedangkan terkait bantuan-bantuan pemerintah daerah kepada petani, Pemkab Bengkulu Selatan telah menyalurkan bantuan berupa alat pertanian. Hanya saja hal tersebut masih terbatas bahkan melalui kelompok tani.