KORANRB.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Rejang Lebong hingga saat ini belum direalisasikan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong masih menunggu arahan Badan Gizi Nasional (BGN).
Setidaknya sebanyak 70 ribu pelajar di berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Rejang Lebong akan menjadi sasaran program tersebut.
Dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Rejang Lebong, Drs. Noprianto MM, keberadaan dapur umum merupakan faktor kunci dalam keberhasilan program MBG.
Dapur umum ini akan menjadi pusat produksi dan distribusi makanan bergizi untuk para siswa di berbagai sekolah. Hingga saat ini, salah satu dapur yang sudah mulai dirapikan berada di Desa IV Suku Menanti, Kecamatan Sindang Dataran.
BACA JUGA:Jadwal Safari Ramadan Tunggu Bupati dan Wabup Baru Dilantik
BACA JUGA:Kawal Pembangunan, Komisi I DPRD Bengkulu Utara Sidak Proyek Tak Selesai
"BGN saat ini sedang menyempurnakan dapur umum di Desa IV Suku Menanti, dari total 24 dapur yang direncanakan, baru 3 yang terealisasi. Masih menunggu arahan lebih lanjut dari BGN untuk mempercepat pembentukan dapur lainnya," terang Noprianto, Senin, 17 Februari 2025.
Novrianto juga mengatakan proses kelanjutan pembangunan dapur-dapur tersebut masih menunggu arahan lebih lanjut dari BGN, lembaga yang bertugas sebagai pelaksana utama program ini di seluruh Indonesia.
Noprianto menerangkan, dapur umum ini tidak hanya bertugas menyediakan makanan bergizi, tetapi juga memastikan distribusinya ke sekolah-sekolah sasaran berjalan dengan baik.
Dapur umum ini akan melayani siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK sederajat.
BACA JUGA:Pengusutan Kejari Kaur Fokus Perjalanan Dinas Fiktif
"Sebelumnya, pada tahun 2024, telah dilakukan uji coba program MBG di Desa IV Suku Menanti Kecamatan Sindang Dataran. Selama tiga bulan, sebanyak 375 pelajar mendapatkan manfaat dari program ini," beber Noprianto.
Berdasarkan hasil uji coba itu, menjadi dasar bagi pemerintah daerah untuk terus mendorong kelanjutan program, meskipun proses pengembangan dapur umum masih terkendala.
Dalam uji coba tersebut, distribusi makanan bergizi dinilai efektif dalam membantu memenuhi kebutuhan nutrisi siswa di wilayah Rejang Lebong.