KORANRB.ID – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar, SP, M.Si menyebutkan pendangkalan alur laut mempengaruhi kunjungan kapal pesiar.
Murlin mengatakan saat ini alur Pelabuhan Pulau Baai yang tercatat pada angka minus 2,9 Mean Low Water Spring (MLWS).
Tidak hanya berdampak bagi kapal Bengkulu saja, namun juga mempengaruhi kunjungan kapal pesiar yang ingin berkunjung ke Bengkulu.
“Tahun ini, sudah ada beberapa kapal pesiar yang menjadwalkan kunjungan ke Bengkulu, untuk itu alur Pelabuhan Pulau Baai diharapkan segera optimal,” ujarnya.
BACA JUGA:Fasilitas Tapan Busik Cugung Abbas Banyak Rusak, Akses Jalan jadi Tanah
BACA JUGA:Dapat Penghargaan Menteri BKPM, Kategori Sangat Baik Pelayanan DPMTSP
Ia menyebutkan beberapa bulan waktu lalu, Provinsi Bengkulu telah dikunjungi oleh kapal pesiar sebanyak 3 kali.
Sayangnya para pengujung tidak bisa terlalu lama berkunjung sebab kapal pesiar hanya diperbolehkan berhenti diperairan selama 1 jam saja.
“Sesuai dengan aturan kapal pesiar hanya diperbolehkan singgah di daratan selama 60 menit. Oleh karena itu, diperlukan pelabuhan yang optimal agar pendaratan dapat berlangsung cepat dan waktu kunjungan bisa dimaksimalkan,” ujar Murlin.
Perairan Provinsi Bengkulu saat ini menjadi jalur pelayaran kapal pesiar sekaligus menjadi tempat persinggahan, tentunya hal terebut dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi Bengkulu.
BACA JUGA:2025 Tahun Konsolidasi, Golkar Bengkulu Matangkan Persiapan Musda ke-11
BACA JUGA:Proposal Badan Hukum KUB Nelayan Sedang Diverifikasi
Untuk itu ia berharap agar alur pelabuhan pulau baai dapat segera dilakukan perbaikan sehingga para pengunjung dari kapal pesiar dapat berkunjung lebih lama sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Bengkulu.
“Kedepannya kami berharap pelabuhan kita bisa kembali normal,” ujarnya.
Sekadar informasi, Dalam waktu dekat, Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu akan melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Pelabuhan Pulau Baai.