Tulang rawan lebih ringan dan fleksibel, yang memungkinkan hiu untuk bergerak dengan lebih gesit dan efisien di dalam air.
Selain itu, kandungan serat kolagen dalam tulang rawan sirip hiu juga berperan penting dalam meningkatkan kekuatan dan elastisitasnya.
Hal inilah yang memungkinkan sirip hiu untuk beradaptasi dengan berbagai gerakan saat berenang, sehingga mengurangi risiko patah atau cedera.
3. Menjadi target perburuan
BACA JUGA:Punya Sifat Agresif! Berikut 5 Fakta Unik Ikan Damsel Biru, Warnanya Nyentrik
Dikutip dari laman Animalia, penurunan populasi hiu akibat perburuan siripnya menjadi masalah serius yang mengancam ekosistem laut.
Dimana, hiu berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, dan hilangnya mereka dapat menyebabkan dampak negatif yang luas.
Hal ini termasuk peningkatan populasi spesies lain yang dapat merusak habitat laut.
Walaupun terdapat beberapa negara telah mengambil langkah untuk melarang perdagangan dan konsumsi sirip hiu, tantangan tetap ada.
4. Beberapa spesies hiu memiliki sirip beracun
BACA JUGA:Membawa Keberuntungan dan Kemakmuran! Berikut 5 Fakta Unik Ikan Arwana Super Red
Dikutip dari laman Animalia, meskipun banyak spesies hiu tidak berbahaya bagi manusia, namun terdapat beberapa hiu yang dapat mengandung racun.
Dimana, racun yang terdapat pada sirip hiu, terutama dari kelompok Squaliformes, berfungsi sebagai mekanisme pertahanan terhadap predatornya.
Selain itu, akumulasi logam berat seperti merkuri dalam tubuh hiu adalah masalah serius, mengingat hiu berada di puncak rantai makanan.
Konsumsi sirip hiu, terutama dalam jumlah besar, maka bisa berisiko bagi kesehatan manusia, termasuk potensi keracunan merkuri.
Oleh karena itulah, maka penting bagi masyarakat untuk menyadari risiko ini dan mempertimbangkan dampak lingkungan serta kesehatan dari konsumsi produk yang berasal dari hiu.