BENGKULU, KORANRB.ID – ubkordinator Lahan dan Irigasi, DKPP Kota Bengkulu, Marwan, S.P menuturkan lahan pertanian ataupun lahan pangan yang ada di Kota Bengkulu akan mengalami sedikit kesulitan jika dilakukan perluasan, Sebab lahannya yang sudah terbatas dan tidak memiliki potensi.
“Untuk di Kota, lahannya terbatas bisa dikatakan potensinya tidak ada,” ujar Marwan.
Ia membeberkan lahan pertanian yang ada di Kota Bengkulu saat ini kurang lebih seluas 790 hektare tersebar di Kecamatan Muara Bangkahulu, Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Singgaran Pati, Kecamatan Sungai Serut dan Kecamatan Selebar.
Dimana hal tersebut sudah tertulis pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bengkulu tahun 2021 hingga 2041.
BACA JUGA:Tanam Jagung Untuk Wujudkan Program Ketahanan Pangan
Penambahan lahan cetak sawah di Kota Bengkulu sendiri akan sulit dilakukan. Sehingga akan mengoptimalkan kembali lahan sawah yang ada di Kota Bengkulu.
“Kecil kemungkinannya untuk dilakukan percetakan lahan sawah baru.
Mungkin pengembangan lahan sawah di Kota Bengkulu berfokus pada optimalisasi lahan yang sudah ada,” ujarnya.
Dengan keterbatasan lahan tersebut, Marwan menyebutkan pengembangan lahan cetak sawah baru hanya dapat dilakukan di kabupaten yang berpotensi atau memiliki lahan.
BACA JUGA:Belum Urus Penghapusan Aset, Bank Padi Lebong Rp466 Juta ‘Musnah’
Seperti di Pulau Enggano dan Kabupaten Mukomuko.
Selain itu Marwan juga menyebutkan sampai saat ini Kota Bengkulu belum memiliki Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
Dimana beberapa sawah yang ada saat ini memungkinkan untuk dilakukan pembangunan seperti sawah di sepinggiran Jalan Danau.
“50 meter dari badan jalan itu memungkinkan untuk dilakukan pembangunan,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya Kementerian Pertanian (Kementan) mencanangkan program Perluasan Lahan Tanam (PAT) untuk mewujudkan Swasembada pangan nasional dalam menghadapi keadaan darurat.