KORANRB.ID - ULP PLN Kabupaten Kepahiang mendata, masih terdapat 200-an pelanggan berstatus nunggak pembayaran.
Namun, dari jumlah tersebut sebarannya sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).
Manajer ULP PLN Kepahiang M. Hidayat Isnaini menerangkan, selain menangani pelanggan di Kabupaten Kepahiang, pihaknya juga bertanggung jawab terhadap pelanggan di wilayah Kabupaten Benteng.
"Ya, dari pendataan kita terakhir masih 200an pelanggan menunggak yang sebagian besar berdomisili di Benteng," terang M. Hidayat.
BACA JUGA:Usai Klarifikasi Kades, Penyelidikan Pengelolaan DD/ADD Ketenong II Lanjut Cek Lapangan
BACA JUGA:Capaian Tahun Lalu Jadi Pijakan Bappebti Tingkatkan Peran PBK
Jumlah pelanggan menunggak pembayaran tersebut menurutnya, sudah berkurang dari pendataan awal. Yakni, sebanyak 1.000 titik pelanggan berstatus menunggak pembayaran.
Ia mengingatkan, bagi pelanggan yang tetap menunggak pembayaran penertiban dengan berujung pemutusan sambungan listrik akan dilakukan jajarannya.
"Untuk OPD di Pemkab Kepahiang yang sebelumnya juga ada yang menunggak, sudah selesai semua," kata M. Hidayat.
Sementara itu, ratusan lampu jalan atau Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kabupaten Kepahiang dalam kondisi padam.
BACA JUGA:Kemenangan di World Trade Organization, Jadi Titik Terang Kelapa Sawit Indonesia
BACA JUGA:Perkuat Daya Saing Kakao Indonesia di Pasar Domestik dan Global
Kondisi tersebut telah menuai banyak protes dari pengendara, hingga warga yang selama ini ikut mengandalkan keberadaan lampu jalan.
Tak heran jika kemudian yang mempertanyakan hal tersebut kepada PLN, selaku lembaga pemerintah penyedia kelistrikan.
Menjawab hal ini, ia memastikan terkait penanganan lampu jalan PJU, PLN hanya bertanggung jawab pada pemenuhan jaringan.