Ular sanca zaitun bisa bersembunyi di bawah permukaan air, menunggu saat yang tepat untuk menyerang mangsa yang tidak menyadari keberadaannya.
Dimana, pertarungan antara ular sanca zaitun dan buaya merupakan fenomena menarik yang menunjukkan dinamika predator di ekosistemnya.
Adapun ular sanca zaitun, yang dapat mencapai ukuran yang cukup besar, memiliki keunggulan dalam hal kelincahan dan teknik berburu, terutama ketika berhadapan dengan buaya yang lebih kecil.
Dimana, dalam situasi seperti ini, ular sanca zaitun dapat memanfaatkan kekuatan dan kecepatan mereka untuk mengalahkan buaya dan mendapatkan makanan yang berharga.
BACA JUGA:Hati-hati! Berikut 7 Ular yang Sering Muncul di Musim Hujan
4. Sistem reproduksi
Dikutip dari laman AZ Animals, musim kawin ular sanca zaitun berlangsung antara bulan Mei hingga Juli, di mana jantan akan berkompetisi untuk mendapatkan perhatian ular betina.
Pertarungan antara ular sanca zaitun jantan sering kali melibatkan saling membelit, dan dalam beberapa kasus, bisa berujung pada kematian salah satu dari mereka.
Ular sanca zaitun betina akan menghasilkan antara 12 - 40 butir telur.
BACA JUGA:Jadi Ular Peliharaan! Berikut 5 Fakta Unik Ular Pemakan Telur
Setelah itu, ular sanca zaitun betina akan menjaga dan melindungi telur tersebut dengan melingkar di sekelilingnya.
Adapun proses inkubasi telur memakan waktu sekitar 80 hari, dan setelah menetas, bayi ular sanca zaitun biasanya memiliki panjang sekitar 35 cm.
Adapun ular sanca zaitun membutuhkan waktu 2 - 5 tahun untuk mencapai kematangan seksual.
Dalam penangkaran, ular sanca zaitun bisa hidup hingga usia 20 tahun.
BACA JUGA:Waspada! Desember Waktunya Telur Ular Menetas, Musim Ular Mencari Makan
Hal inilah yang menjadikan ular sanca zaitun sebagai hewan peliharaan yang menarik bagi para penggemar reptil.